Pada tanggal 20 Juni 2024 SMP Yasporbi I menyelenggarakan acara deklarasi untuk menetapkan sekolah sebagai zona anti bullying dan anti narkoba. Kegiatan penting ini melibatkan seluruh siswa kelas 7,8, dan 9 serta peran guru dan staf dalam program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Kegiatan ini dilakukan dengan kolaborasi bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (KPPPARI) dengan tujuan meningkatkan kesadaran siswa terhadap isu-isu yang krusial di kalangan pelajar, khususnya tentang pencegahan bullying, kekerasan seksual, dan intoleransi. Pada sesi tersebut Perencana Ahli Pertama, Fattah Amaliko Rusmana dan Penata Kelola, Muhammad Taufan Arifin yang merupakan perwakilan dari Deputi Perlindungan Khusus Anak, menyampaikan materi mengenai pencegahan bullying di sekolah.
Dengan tema yang dibawakan mengenai bullying tersebut siswa diajak untuk memahami dinamika bullying yang kerap terjadi di lingkungan pendidikan di Indonesia serta langkah-langkah preventif yang bisa diambil. Sementara itu, materi yang disampaikan mencakup kekerasan seksual, intoleransi dan anti narkoba. Pendekatan menyeluruh ini ditujukan untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan kesadaran yang lebih mendalam tentang bagaimana mereka bisa menjaga diri dan orang lain dari berbagai bentuk kekerasan dan diskriminasi. Sebelum masuk pada materi Bullying Fattah Amaliko Rusmana juga menyampaikan pentingnya pencegahan narkoba di kalangan remaja “Penyalahgunaan narkoba sering kali dimulai dari rasa ingin tahu atau tekanan dari lingkungan sekitar. Oleh karena itu, penting bagi sekolah dan keluarga untuk memberikan edukasi sejak dini tentang bahaya narkoba. Pentingnya pendekatan holistik, yang melibatkan aspek pendidikan, sosial, dan psikologis dalam upaya pencegahan” ujar Fattah.

Muhammad Taufan Arifin memberikan pesan penting kepada para siswa tentang batasan dalam bersikap dan berinteraksi. “Tahukah teman-teman bahwa setiap manusia hidup dengan kemerdekaan yang tidak boleh dirampas haknya? Jika teman-teman merasa ingin bebas melakukan apapun, ingatlah bahwa kebebasanmu dibatasi oleh kebebasan orang lain. Kalian boleh bercanda dan mengekspresikan diri kalian sepuasnya, tapi ingat, jangan sampai kesenanganmu merenggut kesenangan orang lain,” ujar Taufan. Materi yang disampaikan pun memberikan dampak positif bagi para siswa. Salah satu peserta, Muhammad Rangga Pradana dari kelas 9, mengungkapkan kesannya, “Kegiatan ini memberikan saya pemahaman lebih dalam tentang bahaya bullying. Saya jadi lebih sadar untuk menjaga pergaulan dengan teman-teman agar tetap positif dan saling menghargai. Semoga kita bisa terus menjaga SMP Yasporbi I sebagai sekolah yang bebas dari bullying.”

Dalam rangka memitigasi bullying, sekolah Yasporbi menerapkan program Seven Habits dan Yasporbians 10 Bases sebagai landasan utama untuk menciptakan budaya sekolah yang aman dan suportif. Program ini membantu siswa dalam membangun karakter yang kuat, menghargai perbedaan, dan menjaga hubungan yang sehat antar teman. Melalui kegiatan ini, siswa menjadi lebih sadar akan dampak dari perilaku bercanda yang berlebihan dan pentingnya komunikasi yang baik dengan teman temannya. “Kami berharap acara ini dapat meningkatkan kesadaran seluruh warga sekolah tentang pentingnya menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan bebas dari bullying” ujar Kepala Sekolah SMP Yasporbi I Jakarta, Ibu Novi Setyawati.

Kegiatan ini juga bermaksud dalam memperkuat dan penerapan nilai-nilai akhlak, perilaku, dan budi pekerti luhur juga menjadi bagian penting dari keseharian siswa Yasporbi. Dalam kegiatan belajar mengajar (KBM), bagaimana siswa ditanamkan sikap inisiatif untuk aktif menanggapi pelajaran, percaya diri berpartisipasi dalam kegiatan sekolah, dan terlibat dalam berbagai kegiatan sosial. Salah satu contohnya adalah keterlibatan siswa dalam piket 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun), di mana setiap pagi siswa menyambut teman-teman dan guru yang hadir di sekolah dengan penuh kehangatan. Pembiasaan lain yang dilakukan adalah pelaksanaan sholat duha yang dibimbing dengan arahan dan tuntunan khusus, serta siswa bergiliran memberikan ceramah singkat tentang etika, sikap terhadap sesama teman, dan topik penting lainnya. Hal ini tentunya untuk menanamkan rasa hormat kepada sesama seluruh lingkungan sekolah dan saling menghargai yang mendalam.

Sekolah Yasporbi juga berupaya secara aktif untuk menangani dan mencegah bullying dengan melibatkan peran penting wali kelas, guru bimbingan konseling (BK), serta pengembangan karakter siswa. Upaya ini merupakan komitmen sekolah dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan positif siswa. Acara deklarasi ini diakhiri dengan penandatanganan komitmen bersama oleh seluruh warga sekolah untuk menjaga Sekolah Yasporbi Jakarta sebagai zona anti bullying.

Kegiatan semacam ini juga menjadi bagian dari upaya Yasporbi dalam membangun generasi yang memiliki karakter kuat dan budi pekerti luhur, yang diterapkan di seluruh unit sekolah Yasporbi. Seiring dengan dimulainya Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Yasporbi, bagi papa dan mama yang ingin memberikan pendidikan dengan fondasi karakter yang kuat serta memberikan pendidikan terbaik bagi putra-putrinya. Yasporbi akan segera membuka pendaftaran melalui website resmi Yasporbi atau https://ppdb.yasporbi.sch.id/ pada bulan Oktober. Yasporbi selalu berkomitmen untuk tidak hanya memberikan pendidikan akademik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral yang esensial bagi masa depan siswa.