Bahana Sastra Ketika Kata Menjadi Panggung

Ketika kata menjelma gerak, dan makna hidup di panggung, sastra menemukan nadinya dalam pentas drama. Di sinilah Bahana Sastra VII menggema—menghidupkan karakter, membangkitkan emosi, dan menyentuh nurani penonton.” Pentas ini menampilkan karya-karya siswa SMA Yasporbi yang dipentaskan dengan penuh ekspresi dan dedikasi, memadukan seni berakting, narasi, dan keindahan bahasa. Setiap gerak, dialog, dan monolog dirancang untuk menghadirkan pengalaman yang bukan sekadar hiburan, tetapi juga sarana refleksi, kritik, dan inspirasi bagi penonton. Melalui Bahana Sastra VII, literasi dirayakan tidak hanya sebagai aktivitas membaca atau menulis, tetapi sebagai pengalaman yang menggetarkan dan mendalam. Pentas ini menegaskan bahwa sastra mampu menjadi perlawanan terhadap ketidakpedulian, cermin kehidupan, dan sumber harapan, sekaligus menumbuhkan rasa apresiasi terhadap kekayaan bahasa dan kreativitas generasi muda.